5 Keistimewaan Hajar Aswad dan Hukum untuk Menciumnya

Kategori : Features, Ditulis pada : 18 Juli 2023, 11:58:30

Berkunjung ke Baitullah guna melaksanakan ibadah haji serta umrah, tak lengkap rasanya jika tak menyentuh Hajar Aswad. Ya, batu hitam yang disebut berasal dari surga ini tentu menarik perhatian umat muslim karena memiliki banyak keistimewaannya. Tak puas hanya melihat, bahkan jamaah berusaha untuk bisa mencium Hajar Aswad ini. Apa sih, istimewanya dari batu hitam ini dibanding dengan batu-batu yang lain?

40.jpg

Photo by Rostyslav Savchyn on Unsplash

Berikut ini sejarah serta keistimewaan Hajar Aswad yang wajib Anda ketahui, sehingga Anda bisa memahami kenapa umat muslim berusaha untuk bisa mencium Hajar Aswad saat menunaikan ibadah haji dan umrah di Baitullah.

Asal-Usul Hajar Aswad, Batu yang Asalnya dari Surga

Hajar Aswad bukanlah batu kebanyakan, yang umum Anda lihat di sekitar. Hal ini disebabkan batu ini bukan asli berasal dari bumi ataupun luar angkasa, namun diyakini sebagai batu yang berasal dari surga. Sebagaimana sabda Rasulullah dalam hadits yang diriwayatkan Ahmad dan Tirmidzi, “Hajar Aswad merupakan batu yang asalnya dari surga.”

Belum diketahui secara pasti bagaimana Hajar Aswad tersebut bisa sampai di bumi, apakah turun bersama dengan turunnya Nabi Adam AS, atau malaikat yang membawanya dari surga atas perintah Allah ketika masa Nabi Ibrahim. Mengenai Hajar Aswad yang berasal dari surga ini, diperkuat dengan beberapa fakta penelitian yang ditemukan oleh para ilmuwan yang menyatakan bahwa Hajar Aswad memiliki struktur dan karakteristik yang tak sama dengan batuan yang asalnya dari bumi maupun luar angkasa.

Disebut Hajar Aswad karena batu ini berwarna hitam, nama ini diambil dari kata dalam bahasa Arab yakni ‘Hajar’ yang artinya batu dan ‘Aswad’ yang artinya hitam. Namun, tahukah Anda bahwa pada mulanya hajar aswad warnanya putih, lebih putih dari susu. Kemudian warnanya berubah menjadi hitam sebab perbuatan dosa yang dilakukan oleh manusia. Hal ini dipertegas dalam sebuah hadits berikut:

Dari Ibnu Abbas RA, Nabi SAW telah bersabda, ”Hajar Aswad itu turun dari surga, warnanya lebih putih daripada susu, dosa-dosa anak Adam lah yang membuat warnanya menjadi hitam.” (HR. Tirmidzi, An-Nasa’i, Ahmad, Ibnu Khuzaimah dan Al Baihaqi)41.jpg

Photo by Haydan As-soendawy from Pexels

Tetapi, nantinya Hajar Aswad ini akan berubah warna menjadi seperti aslinya. Sebab segala sesuatu yang berasal dari surga akan kembali ke surga sebelum hari kiamat. Ada pula yang menyebut, Hajar Aswad itu terang dan berkilau bahkan manusia tidak dapat melihatnya saking terangnya jika saja Allah tidak memadamkan kilaunya.

Cerita Peletakan Hajar Aswad pada Zaman Rasulullah

Awalnya, Hajar Aswad ditemukan oleh Nabi Ismail kemudian oleh Nabi Adam diletakkan di atas pondasi Ka’bah. Ada kisah yang menyebutkan bahwa Hajar Aswad ini dibawa langsung oleh Malaikat Jibril dari surga kepada Nabi Ismail, kemudian ia berikan ke ayahnya yaitu Nabi Ibrahim.

Sebelum ditaruh di salah satu sisi Ka’bah, Nabi Ibrahim membawa Hajar Aswad tersebut berkeliling Ka’bah sebanyak 7 kali sambil menciuminya. Itulah awal Hajar Aswad diletakkan dekat dengan Ka’bah kemudian terus dijaga. Tetapi, Hajar Aswad pernah berpindah tempat dikarenakan banjir bandang yang terjadi di Kota Makkah.

Waktu itu, Kaum Quraisy bertengkar hebat serta saling berselisih pendapat tentang siapa yang berhak meletakkan kembali Hajar Aswad ke dekat Ka’bah. Maka, ada yang mengusulkan bahwa mereka akan meminta pendapat kepada orang yang dikenal paling jujur yaitu Muhammad bin Abdullah.

Lalu, dengan bijak beliau berkata, “Ambilkan aku selembar kain,” kemudian dibawakan lah selembar kain putih yang dibentangkan dan beliau meletakkan Hajar Aswad di atasnya. Lalu, beliau berkata, “Hendaknya setiap kabilah memegang ujung-ujung kain tersebut, dan membawanya ke dekat Ka’bah.” Maka, selesai sudah masalah tersebut dengan cara damai atas kebijaksanaan Nabi Muhammad yang saat itu masih berusia 30 tahun. 

Keistimewaan Hajar Aswad

Hajar Aswad bukanlah batu biasa, melainkan batu yang sangat istimewa di mata umat muslim. Ada beberapa keutamaan yang pastinya akan membuat Anda makin ingin menyentuh serta menciumnya langsung di tanah suci. Apa saja keistimewaan dari Hajar Aswad ini?

Batu yang asalnya dari surga

Seperti yang telah dijelaskan di atas, Hajar Aswad merupakan batu yang berasal dari surga. Diturunkan oleh Allah SWT sebagai bukti nyata kebesaran Allah. Belum pernah ditemukan batu seperti Hajar Aswad dalam sistem tata surya, jadi bukti bahwa batu hitam ini memang sungguh istimewa.

Terletak di Masjidil Haram, dekat dengan Ka’bah

Keistimewaan berikutnya yaitu Hajar Aswad berada di dekat bangunan Ka’bah, lebih tepatnya di sisi sebelah tenggara Ka’bah. Pastinya, Anda hanya dapat menjumpai Hajar Aswad ketika menjalankan ibadah di Masjidil Haram, atau sewaktu menunaikan ibadah haji dan umrah. Tentunya, ini akan semakin memberikan semangat Anda untuk segera pergi haji maupun umrah bukan?

Menjadi titik awal dari rukun thawaf

Hajar Aswad juga menjadi titik permulaan dari pelaksanaan salah satu rukun haji dan umrah yaitu thawaf. Thawaf yaitu berjalan mengelilingi Ka’bah sebanyak 7 kali bermula dari Hajar Aswad di akhiri di Maqam Ibrahim. Jadi, Hajar Aswad cukup penting keberadaannya.

Mengusap serta) menciumnya adalah sunnah

Hukum dari mengusap serta mencium Hajar Aswad merupakan sunnah. Disebutkan bahwasanya Umar bin Khattab pernah melihat Rasulullah mengusap dan mencium Hajar Aswad, seperti yang tertuang dalam hadits riwayat Bukhari:

“Sungguh, aku mengetahui bahwa engkau (Hajar Aswad)) hanyalah sebuah batu, yang tidak memberikan manfaat maupun keburukan bagiku. Andai saja aku tak melihat Rasulullah SAW pernah menciummu (Hajar Aswad), maka akupun tak mau untuk melakukannya.”

Hal ini menunjukkan bahwa tujuan mengusap dan mencium Hajar Aswad adalah semata-mata untuk melaksanakani sunnah Rasullah semata. Dan menyangkal bahwa tujuannya untuk menyembah batu.

Jadi saksi di Yaumul Akhir untuk siapa saja yang menyentuh dan menciumnya

42.jpg

Photo by Giorgio Parravicini on Unsplash

Wajar saja jika para jamaah haji dan umrah yang sedang melaksanakan ibadah ingin menyentuh dan mencium Hajar Aswad secara langsung. Karena Nanti di Hari Kiamat, Allah akan menghadirkan batu ini menjadi saksi bagi siapa saja yang mengusap dan menciumnya. Sesuai dengan hadits riwayat dari Ibnu Abbas RA, Rasulullah SAW telah bersabda,

“Demi Allah, Allah akan membangkitkan batu ini (Hajar Aswad) di hari akhir dengan mata serta mulut yang mampu berbicara. Sebagai saksi untuk siapa saja yang menyentuh dan menciumnya dengan cara yang benar ketika di dunia.”

Itulah sejarah dan keistimewaan Hajar Aswad yang wajib Anda ketahui. Semoga kita semua diberikan kemampuan untuk beribadah ke Baitullah agar dapat menjadi salah satu orang yang mendapat kesempatan untuk menyentuh dan mencium Hajar Aswad, ya!

Chat Dengan Kami
built with : https://erahajj.co.id